Sejak beberapa bulan terakhir ini Thiago Silva yang pada 30 Juni 2020 mendatang masa kontraknya dengan PSG akan berakhir, santer dikaitkan dengan beberapa klub elite Eropa. Salah satu klub yang kerap kali terdengar sebagai calon pelabuhan berikutnya dari bek asal Brasil itu adalah AC Milan.
Seperti diketahui, sebelum memutuskan untuk pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) 8 tahun lalu, saat jendela transfer pemain musim panas 2012 dibuka, Silva adalah salah satu pemain terpenting yang dimiliki oleh AC Milan. Keberhasilan Milan merengkuh trofi Liga Italia kala itu juga ada andil Silva di dalamnya.
Thiago Silva sendiri sebenarnya juga tidak pernah menutup kemungkinan untuk kembali berlabuh di klub berjuluk Rossonerri itu. Namun, sejauh ini menurut Paulo Tonietto yang bertindak sebagai agen Silva menyatakan bahwa hingga detik ini, belum ada kepastian apakah pemain tersebut berminat kembali ke Milan, bahkan masih menurut Tonietto, kliennya tersebut sama sekali belum melakukan kontak dengan Milan.
Seperti dikutip dari laman Calcio Mercatto, menurut pernyataan agen Thiago Silva, hingga saat ini Silva masih belum tertarik untuk memikirkan kepindahannya ke klub lain, sebab ia masih ingin fokus memikirkan kelanjutan Liga Champions periode 2019-2020. Oleh sebab itu, hingga detik ini semua akses komunikasi dengan klub lain masih diblokir, namun terlepas dari itu semua Liga Italia masih berpotensi sebagai arena Silva untuk bermain di masa depan, pasca masa kontraknya dengan PSG berakhir.
PSG sejatinya musim ini sudah mendapatkan gelar juara, sebab sejak pandemi Virus Corona semakin meluas di daratan Eropa, Liga Prancis secara resmi telah dihentikan dan yang berhak menyabet trofi juara adalah PSG. Namun, PSG dan klub-klub Eropa lainnya masih menunggu kabar kelanjutan Liga Champions.
Jika Silva kembali berlabuh di Milan, maka serupa dengan kembalinya Zlatan Ibrahimovic, tentu kehadiran Silva akan memberi dampak yang sangat besar. Apalagi saat ini skuad Milan sangat membutuhkan sosok pemain berpengalaman yang juga dapat berperan sebagai mentor bagi pemain-pemain muda klub yang identik dengan jersey merah-hitam itu.
