Bola99 – Liverpool diberitakan akan menghadapi gesekan dengan tim nasional Jerman dalam upaya mereka untuk membujuk Jurgen Klopp untuk menciptakan dinasti ala Sir Alex Ferguson di Anfield. Klopp telah berkomitmen untuk klub sampai musim panas 2024, yang akan memperpanjang waktunya menjadi sembilan tahun.
Tapi ada antusiasme yang tumbuh di dalam koridor kekuatan sepakbola di tanah kelahirannya untuk memilih Klopp sebagai penerus Joachim Low.
Dan, yang lebih penting, Klopp sendiri diyakini melihat pengelolaan tim nasional sebagai perkembangan alami dalam karirnya. Namun, skenario ideal untuk pemilik Liverpool saat ini adalah untuk menjaga Klopp dan membangun era seperti yang dinikmati oleh Ferguson atau oleh Arsene Wenger.
Ferguson bertugas di Manchester United selama 26 tahun dan Wenger menghabiskan 22 tahun di Arsenal. Dan Fenway Sports Group menganggap bahwa meyakinkan Klopp untuk berkomitmen pada Liverpool hingga 2024 adalah satu langkah besar.
Kontrak Joachil Low dengan timnas Jerman berakhir pada 2022, tahun yang sama dengan kesepakatan kontrak sebelumnya Klopp di The Reds.
Kontrak bos Liverpool saat ini tidak termasuk klausul resign dan telah ada isu bahwa ia akan mempertimbangkan untuk meninggalkan Liverpool pada awal 2022. Tapi Klopp akan berusia 57 tahun pada musim panas 2024 dan secara pribadi mengisyaratkan bahwa Liverpool kemungkinan akan menjadi tugas klub terakhirnya.
Ini adalah ukuran dari komitmennya bahwa klub-klub elit saingan memiliki sedikit harapan untuk menariknya dari Anfield. Sejak ia mengambil alih tim pada Oktober 2015, lowongan telah muncul di hampir semua klub teratas Eropa tetapi Klopp belum secara serius dikaitkan dengan klub lain.
Namun adalah menjadi cerita yang sanga berbeda jika ada kesempatan untuk mengelola tim nasional Jerman.
Low tetap menjadi sosok yang berkomitmen untuk peran itu setelah bertahan di posisi tersebut selama hampir 14 tahun. Posisinya tampak tidak pasti setelah Piala Dunia 2018, ketika Jerman tidak berhasil melewati babak penyisihan grup setelah kekalahan mengejutkan dari Meksiko dan Korea Selatan.
Mereka kemudian gagal memenangkan salah satu dari empat pertandingan UEFA Nations League melawan Belanda dan Prancis. Tapi Low memang berhasil memandu tim ke final Piala Eropa dengan memenangkan tujuh dari delapan pertandingan kualifikasi yang dimainkan.
